Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Center for Engineering Education Universiti Teknologi Malaysia, dan Universitas Negeri Sebelas Maret bekerja sama untuk menyelenggarakan lokakarya bersama dengan judul “Joint International Workshop on Engineering Education 2023”. Lokakarya ini berlangsung mulai dari tanggal 24 Januari 2023 hingga 27 Januari 2023 di Engineering Hall, Gedung Dekanat lantai 5. Acara lokakarya ini merupakan lanjutan dari program lokakarya yang sebelumnya sudah dilangsungkan di UNS, dan diikuti oleh para peserta baik dari Universitas Diponegoro maupun UNS. Lokakarya ini diadakan dalam empat hari dan terdiri atas dua bagian.
Dalam acara yang dihadiri kurang lebih 50 orang tersebut, Assoc. Prof. Dr. Syed Ahmad Helmi bin Syed Hassan dan Prof. Dr. Khairiyah Mohd Yusof dari UTM didapuk sebagai pemateri utama. Kedua professor yang sudah lama melalangbuana di dunia pendidikan teknik ini akan saling berbagi pengetahuan mengenai serba-serbi pendidikan teknik selama empat hari di Semarang.
Lokakarya berskala Internasional ini dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Ir. M Agung Wibowo, M.M, M.Sc,Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menerima dengan penuh gembira kedatangan dari dua ahli tersebut ke Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Beliau berharap, dengan lokakarya ini nantinya para peserta yang beberapa berasal dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dapat membagikan pengetahuannya kepada rekan pendidik yang lain agar kualitas pendidikan di Fakultas Teknik bisa menjadi lebih baik.
Setelah sambutan dari Dekan, salah satu pemateri dari Center of Engineering Education Universiti Teknologi Malaysia, Prof. Dr. Khairiyah Mohd Yusof, juga memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau berharap sebagai bangsa serumpun, kita bisa memajukan pendidikan di Kawasan Asia Tenggara, terutama di bidang pendidikan teknik. Beliau berharap dengan berbagi pengetahuan ini, para akademisi dapat meningkatkan mutu pendidikan di negara-negara di Asia Tenggara agar tidak tertinggal lagi dengan bangsa-bangsa yang lain.
Acara kemudian dilanjutkan dengan kelas yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berjudul “Student Centered Learning-1 : Active Learning”. Dalam lokakarya bagian pertama yang diadakan selama dua hari ini, para peserta dibimbing untuk memelajari bagaimana cara menyusun kurikulum pendidikan dan pengajaran dengan berpusat pada mahasiswa sebagai sumber pembelajaran. Model pembelajaran aktif yang kiwari ini lebih banyak dianjurkan di dalam dunia pendidikan kini dipelajari oleh para peserta untuk nantinya dapat menjadi bekal dalam menyusun kurikulum dan model pembelajaran yang lebih efektif bagi para mahasiswa.
Bagian kedua diadakan pada dua hari berikutnya. Di bagian kedua yang diberi judul “Problem-Based Learning-1” ini, para peserta dibimbing untuk memahami bagaimana cara mengajar dengan menggunakan masalah sebagai titik awal berangkat dalam pembelajarannya.
Acara kemudian ditutup pada hari keempat dengan pembagian hadiah apresiasi kepada peserta-peserta terbaik selama acara lokakarya berlangsung. (